Tren minum kopi di kalangan anak muda kian marak dalam beberapa tahun terakhir. Jika selama ini minuman kopi identik dengan minuman orang dewasa, kini banyak para remaja yang mulai menggemari minuman yang mengandung kafein ini.

Kopi mengandung kafein yang merupakan stimulan dan dapat membuat seseorang yang meminumnya menjadi lebih waspada, merasa segar dan tidak mengantuk. Efek minum kopi inilah yang dicari bagi para penggemarnya, termasuk remaja. Namun amankah jika remaja gemar minum kopi?

Apa itu Kafein?

Kafein adalah zat stimulan alami yang banyak dijumpai di tanaman teh, kopi dan kakao. Kafein bekerja dengan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat sehingga membuat Anda senantiasa terjaga dan tidak mudah merasa lelah.

Seiring perkembangan industri, kafein tidak hanya dapat dikonsumsi dalam teh dan kopi. Sejak akhir tahun 1800an, banyak soft drink yang mengandung kafein. Tren ini kemudian diikuti dengan minuman energi yang mengandung kafein untuk memberi efek badan terasa segar dan selalu terjaga.

Efek Samping Kafein pada Remaja

Sebagai stimulan, efek samping mengonsumsi kafein di antaranya:

• Meningkatkan mood atau suasana hati
• Membuat Anda merasa lebih waspada
• Membantu Anda memproses informasi lebih cepat
• Meningkatkan kewaspadaan dan membuat Anda lebih sigap
• Membantu Anda lebih fokus

Selain efek samping di atas, kafein juga dapat menyebabkan efek samping negatif yang tidak diinginkan baik pada remaja maupun dewasa. Pada orang yang memiliki sensitivitas pada kafein lebih tinggi, hal ini dapat menyebabkan efek samping berupa:

• Sulit tidur
• Badan sulit beristirahat
• Merasa gugup dan gelisah
• Sering buang air kecil
• Otot berkedut
• Perut terasa tidak nyaman

Selain itu, efek kafein pada kopi, teh dan minuman berenergi juga dapat membuat jantung berdebar pada remaja laki-laki dan perubahan tekanan darah pada remaja perempuan. Reaksi terhadap kafein ini diduga berkaitan dengan perubahan hormon selama remaja, namun hal ini perlu penelitian lebih lanjut.

Namun para ahli mengimbau para remaja agar tidak mengonsumsi kafein terlalu banyak. Mengonsumsi kafein berlebihan baik dari kopi, soft drink maupun minuman lainnya dapat menyebabkan gangguan kecemasan, gangguan tidur, dan ketergantungan pada kafein.

Berapa Banyak Kafein yang Boleh Dikonsumsi Remaja?

Dilansir dari Kids Health, para ahli merekomendasikan para remaja untuk tidak mengonsumsi kafein lebih dari 100mg per hari. Dosis tersebut setara dengan 1 cangkir kopi atau 2 kaleng minuman soda.

Akan tetapi yang perlu diwaspadai adalah sensitivitas setiap anak pada kafein berbeda-beda. Pada sebagian orang, mengonsumsi kafein dosis rendah juga dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Jika setelah minum kopi detak jantung Anda berdebar-debar, susah tidur, mudah lelah dan mudah marah maka sebaiknya segera batasi konsumsi kafein harian Anda. Kemungkinan Anda mengalami sensitivitas kafein sehingga perlu membatasi kafein baik dari kopi, teh, maupun minuman berkafein lainnya.

Untuk mengurangi kafein, Anda bisa mengganti minuman berkafein tersebut dengan air putih, infused water, atau teh dan soda yang bebas kafein. Kadar kafein dalam minuman juga berbeda-beda, untuk itu Anda perlu waspada jika minuman Anda menimbulkan reaksi sensitivitas kafein.

Tren minum kopi menyebabkan para remaja ikut menggemari minuman kopi. Meskipun aman dikonsumsi dan memiliki sejumlah manfaat, namun kafein dapat menimbulkan efek samping bagi remaja. Sebaiknya batasi konsumsi kafein pada remaja dan ganti dengan minuman yang bebas kafein untuk dikonsumsi sehari-hari.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!